Apa! UTBK Dibatalkan?


Assalamualaikum Sobat Pembaca blog “My Web Log”

Sekadar intermesso dulu aja nih, “Eh sebentar, yang benar sekedar atau sekadar ya? Ya pokoknya itulah intinya.” Kalian pasti sudah tahukan informasi terbaru dari Panitia penyelenggara UTBK (Ujian Tertulis Berbasis Komputer) LTMPT buat kalian yang belum paham apa itu UTBK lalu aturannya untuk tahun ini apa? Bisa klik tulisan ini.



Diumumkan bahwa UTBK  DITUNDA!!  Dan juga UN DIBATALKAN!! Terkejut aku
Tidak bisa dipungkiri dampak wabah pandemi Virus Covid-19 di negara kita berakibat sangat besar. Mulai dari ekonomi jatuhhhh!!! “Sudah jatuh tertimpa tangga pula.”, pendidikan, dan aspek-aspek kehidupan lainnya. Hal inilah yang menimbulkan keresahan Warga kita. eits tunggu dalam kasus ini apakah mereka resah? ada yang iya, ada juga yang tidak



Gue mau bahas segi dampak bagi dunia pendidikan. Owh iya sebelum gue nyloteh lebih dalam lagi, gue sekedar mau mengingatkan saja bahwasannya clotehanku ini berdasarkan pengamatan dan pengalaman gue pribadi, mungkin ada sedikit hal delusi, fantasi, atau intuisi gue (jujur aja kata-kata tersebut muncul langsung dari benak gue, maaf ye bila kagak nyambung). Jadi maaf bila mungkin tidak sedikit akademis, karena memang gue bukan akademisi hehehehe.

Oke lanjut

Ketika gue baca nih, eits maaf mungkin bukan baca sih gue dengar langsung dari Menteri Pendidikan kalau UN dibatalkan , sontak disitu gue sedih dan sedikit merinding bray......

“hehehe kenapa loe sedih? Iri ya sama angkatan gue.” Kata anak kelas 12 dan kelas 9

Gue merasa demikian karena persaingan UTBK pasti bakal benar sulit. Karena seperti yang loe ketahi kalau UN SMA DIBATALKAN berarti otomatis merkea bakal fokus di UTBKnya. Seperti yang sudah ada di aturan model UTBK sekarang yang dimana memakai sistem bobot soal, hal tersebut bisa menjadi “senjata makan tuan” buat gue sendiri.

Menurut hasil survei dari beberapa partisipan yang gua wawancarai nih, rata-rata mereka menanggapi kejadian seperti ini dengan positif (khususnya untuk kelas 12) gue cukup salut dengan mereka-mereka yang menanggapi hal demikian.

Tetapi dari kejadian tersebut, juga memiliki dampak positif buat gue karena hal tersebut membuat motivasi juga buat gua.

“Nah kalau surat edaran dari LTMPT bagaimana gan?” tanya Netijen. Ketika gue baca nih surat pemberitahuan dari LTMPT diatas dibenak gue kata ditunda ini menurut gue, hal tersebut mengacu pada 2 hal yaitu :
        1. Apakah UTBK diundur? Kemungkinan 99% terjadi.
        2.  Apakah ada jalur baru keterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) selain SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri (seperti Utul, Simak, dan lain-lain sebagainya)? Kemungkinan terjadi 1% terjadi. Nah gua mau menjelaskan mengenai kemungkinan nomor 2.

Apakah ada jalur baru keterima di Perguruan Tinggi Negeri  (PTN) selain SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri?

Menurut gua, peluang hal tersebut bakal terjadi kemungkinan 1%. Karena membuat jalur baru tersebut ngga gampang bray yang ditengah bencana seperti ini. Mungkin nih ya pihak Panitia bakal mengumumkan seperti ini

Pengumuman dari pihak LTMPT selaku panitia UTBK, membuka jalur baru yaitu jalur Corona.

Mengumumkan bahwa dengan adanya wabah pandemi virus Covid-19 maka dari itu selamat buat kalian yang telah lolos dari seleksi hidup dan juga selamat buat kalian yang telah menuruti himbauan dari pemerintah untuk tetap selalu di rumah hingga saat ini. Kami tahu ujian ini lebih berat dari UTBK dan ujian ini langsung dari yang maha kuasa. Sekali lagi saya ucapkan selamat buat kalian, kalian keterima di kampus favorit kalian mwhehehehe

“Kan ngukuk bray, kalau memang terjadi”

Seleksi kali ini LTMPT collab sama Tuhan Tang Maha Kuasa, pemilik alam semesta ini.

So......, buat teman-teman yang untuk saat ini sedang memersiapkan UTBK tetap semangat ya....... 
usaha kalian tidak akan mengkhianati hasil kalian

Akhir kata wassalamualakum sobat pembaca

Catatan : Bila kalian tidak berkenan postingan kali ini bisa hubungi aku di akun sosial media yang tercantum di blog ini ya.... 😊

Poetry First They Came

Pertama-tama Corona membunuh orang di kota lain, tapi saya tidak jaga jarak, karena saya tidak di kota itu.

Kemudian Corona membunuh orang-orang tua di kota saya, tapi saya tidak jaga jarak, karena saya bukan orang tua.

Kemudian Corona membunuh dokter dan perawat di sekitar saya

tapi saya tidak jaga jarak, karena saya bukan dokter atau perawat.

Akhirnya Corona membunuh saya, karena tidak ada lagi dokter dan perawat, dan pengubur jenazah pun menjaga jarak dari saya.

(diadaptasi dari puisi "First They Came" karya Martin Niemoller.)

Si Kecil Mematikan 2


Assalamualaikum Pembaca Setia Blog ini

Kesempatan kali ini gua mau nyloteh lagi nih tentang Kawan Kecil ini. Blog kali ini ada hubungannya dengan blog sebelumnya “Si Kecil Mematikan”.  Sebelumnya gua beri Peringatan kepada loe semua JANGAN DIBACA KONTEN INI!! Ntar loe nyesel sendiri

“Ah...... Lebay amat sih, Kayak ngga tahu gua aja.” Kata Haters

Owh iya sebelumnya alasan gua nyloteh kali ini karena gua kesal, sebel, ngambek, dan lain-lain atas penanganan kasus ini. Ini bukan kasus sepele Bro. Sekarang aja nih ya tingkat kasus Covid-19 aja sudah mengalami peningkatan yang cukup Signifikan (Beritanya loe cari sendiri ya.....).

Coba deh kira-kira ini masuk akal ngga, penyakit ini kan datangnya dari luar negri, Penguasa menyatakan tidak dulu memilih opsi untuk melakukan Lockdown dan disuruh untuk melakukan tidak boleh keluar dari rumah “Nyepi”. Bukannya sama saja ya. Maksudnya gini kalau kita disuruh “Nyepi” di rumah berartikan kita ngga bisa kemana-manakan. Padahal warga asing masih bisa masuk. Berartikan cara tersebut kurang efisien

“Terus menurut loe himbauan pemerintah mengenai Social Distancing?” Tanya Netijen

“Owh iya terimakasih sudah meningatkan Netijen yang baik hati dan tidak sombong.”

Tapi ya bagaimana lagi ya nasi sudah jadi bubur. Virus Copid dah menjadi Warga Negara Kita. Memang kalau kasusnya sudah seperti ini cocoknya kita harus melakukan Social Distancing.

Loe semua sudah pada paham kan mengenai Social Distancing. Gua kasih gambaran kasanya, jadi yang Social Distancing itu teridiri dari 2 kata Bahasa Inggris, Social artinya interaksi loe dengan orang lain, Distancing dari kata dasar Distance artinya jarak. Jadi loe berinteraksi dengan orang lain harus jaga jarak, ya minimal 1 Kilometer dah

“Buset jauh amat dah.” Protes netijen

“maksud gua 1x10^-3 Kilometer.”

“Yaelah bilang aja 1 meter suah mata sih, songong deh loe.” Protes Hater

Iyap minimal satu meter, tetapi diusahakan loe puasa dulu untuk berinteraksi dengan orang lain, mungkin bisa pakai kebiasaan generasi kita, kalau ngga Sosmed ya apa lagi?
Oke lanjut

Seperti yang udah gua bilangin kalau langkah yang harus dialkukan ialah menahan diri loe untuk ngga dulu ngrumpi sama temen loe. Ngrumpi sama keluarga aja

“Kan bisa ngrumpi online.” Protes Netijen

“Nah iya itu juga boleh.”

“Eh terus, asal loe tahu aja ye, kita-kita nih sudah melakukan hal tersebut tetapi masih aja tuh yang kena makin banyak.” Kata Netijen

Nah itu dia persoalannya,

Siapa yang salah?

Yang salah kita, ngga hanya yang berkuasa saja, tetapi juga Masyarakat.

“Loh.....loh...... loe mau nyalalihin gua nih, maksud loe apaan?” Protes Haters

Oke gua jelaskan letak kesalahannya

Jadi kalau untuk sang penguasa sudah gua jelaskan diatas ya, kurang lebih seperti itu berdasarkan pengamatan gua. Kalau kita salah apa?

Loe semua sudah tahukan kalau Sang Penguasa sudah memerikan himbauan untuk tetap dirumah, keluar bila seperlunya saja, dikasih libur 2 Minggu dan yang lebih penting melakukan Social Distancing. Semua itu tujuan Sang Penguasa juga baik, baik buat siapa? Baik buat semuanya lah yang pasti. Kenapa loe semua kagak nurut sih. Eh maaf, ngga semua, tetapi beberapa yang kagak nurut

“Loh tapi kita kan keluar untuk mencari nafkah buat ngasih makan ke anak dan istri, loe mau membiarkan mereka mati kelaparan?!!” Protes Haters

Kalau itu beda lagi. Memang mereka-mereka yang keluar untuk mencari nafkah itu penting, apalagi sudah menjadi kewajiban bagi laki-laki selaku pemimpin keluarga mereka. Hal tersebut tidak dipungkiri.

Solusi untuk mereka-mereka yang melakukan hal tersebut ya dengan cara berusaha untuk tidak tertular dengan hal tersebut, dengan apa? Ya seerti menggunakan Masker (minimal masker ijo), sering cuci tangan, dan menghindari kontak langsung dengan orang lain.

Tetapi yang jadi masala adalah mereka yang kagak nurut, macam apa? Seperti pergi ke tempat wisata, berbelanja yang tidak penting, dan pergi ke tempat ramai lainnya.

Maka dari itu kawan, Please yang baca Blog gua kali ini, Come on kita bantu tenaga medis kita yang menjadi Pertahanan pertama dari musuh kali ini. Agar semua segera tertangani. Dan bagi yang sudah kena virus ini, kami semua yang sehat berdoa agar kalian lekas sembuh. Aamiin..................

Baik mungkin itu dulu cloteh gua kali ini, semisal mungkin ada yang ingin ditanyakan, kritik, atau saran loe bisa isiokan dikolom komentar

Atau bisa juga menghubungi gua di info kontak yang sudah tertera di Website ini.

Sekian terimakasih, Wassalamualakum

Si Kecil Mematikan


Assalamualaikum Pembaca ‘My Weblog’

Sebelumnya gua mau mengucapkan minta maaf kepada loe yang lagi membaca postingan gua kali ini. Akhir-akhir ini gua jarang nge-blog atau bikin konten diblog ku ini karena loe semua yang ngikutin blog ku dari awal, loe tahu kan kalau gue saat ini sedang Gap Year. Maka dari itu gua tahun ini benar-benar ingin berkuliah sesuai dengan prodi dan kampus impian gua.

Seperti yang dah loe lihat sekarang template blog ‘My Weblog’ mengalami User Interface yang berbeda (Template blog gua) tapi belum sempurna karena ya website ini gua sendiri yang kelola, gua ngga sempat untuk memperindah blog gua ini karena alasannya masih sama.

-----------------Iklan-------------------------
“mana nih postingan kenapa loe Gapyear? Katanya loe mau bikin postingan itu.” Protes Netijen

“Maaf bos, gua kagak sempat bikin. Postingan tersebut bakal gua bikin saat gua da keterima di kampus impian gua via SBMPTN.” Tanggap gua

“Lama ngga nih?” tanya Netijen

“Kagak bos, sekitar sebulan ini.” Jawab gua
---------------Lanjut-------------------

Untuk postingan kali ini, postingan ‘Cilog Ku’ seputar sobat kecil kita yang lagi viral. Kalian tahu?

“Owh itu kan, sebentar....... owh itukan anak kecil yang celotehan di aplikasi TokTok.” Jawab Netijen

“SALAH!! Ada yang lebih penting dari itu.” Protes Gua

“Lalu apa dong?” Tanya Netijen

“Nah ini, generasi zaman now banyak yang ngga paham dengan apa yang terjadi sekitar. Seolah semuanya baik-baik saja.” Kata Gua

“Iye-iye gua menyadari kalau gua jarang ngelihat yang loe bicarakan. Terus apa nih yang lagi dibahas?” Kata Netijen

“Gua mau Celoteh seputar Corona tepatnya Covid-19.” Jawab gua





Seperti yang loe tahu Virus ini hadir menyambut kita di awal tahun baru. Kalau untuk sejarahnya loe semua sudah pasti tahu kan (biar gua persingkat aja). Jadi virus ini menyerang sistem pernafasan kita, yang paling merepotkan dengan kawan kecil kita ini penyebarannya via udara. FYI aja sih, virus ini kira-kira berukuran 0,1 mikro meter.

Padahal nih, masker yang umum kita pakai (masker ijo) itu hanya bisa menyaring diatas 0,1 mikro meter. Itu menunjukan bahwa masker yang kebanyakan dari kita sering pakai itu pun belum cukup untuk menangani hal tersebut. Tetapi menurut gua itu sudah cukup sih buat yang mobilitasnya tidak terlalu banyak di luar rumah.



Lalu apa solusinya?

Solusinya sebenarnya cukup mudah menurut gua. Berbicara sedikit tentang langkah yang diambil pemerintah pusat, menurut gua pemerintah mengambil langkah Slower Responsif. Alangkah baiknyamenurut gua ketika awal tahun di Cina tepatnya di Wuhan begitu virus ini mulai menyebar di daerah sana dan menjadi Pandemi hampir seluruh negara (kondisi saat itu saat Indonesia belum menyebar) Pemerintah seharusnya segera ambil langkah untuk mempersiapkan hal kemungkinan yang terjadi.

Menurut gua langkah yang sangat efektif ialah melarang warga asing masuk ke Negara kita. Karena nih ya, virus Covid 19 ini kan datangnya bukan dari negara kita, virus ini kan Made in China. Jadi yang pernah kontak dengan negara tersebut dilarang masuk ke negara ini. Mungkin ngga melarang dah, mungkin lebih membatasi warga asing masuk dan dilakukan pengawawasan ketat terhadap warga tersebut.

Ada salah satu yang menurut gua agak terkaget dengan pernyataan dibawah ini.


Memang negara kita belum memiliki fasilitas yang cukup memadai. Sebab negara kita tidak bisa melakukan Lockdown karena masih butuh bantuan negara tetangga. Meskipun negara Tetangga sudah melakukan Lockdown sih.

“Kalau begitu minta tolong siapa dong?” Tanya Netijen

“Ya mana gua tahu lah.......” Bales Gua

Karena itulah pemerintah menghimbau kepada kita untuk melakukan Lockdown mandiri artinya loe bertapa di rumah loe sendiri. Jangan keluar rumah, kalau mau keluar seperlunya saja dan diushakan untuk melakukan Socisal Distance (untuk topik ini gua lanjut di blog selanjutnya, okeh :D )

Yah maklum yang menjalankan pemerintah sama-sama Manusia. Mereka menganggap kita ini kebal terhadap virus Corona lah, atau kita kebal terhadap bakteri karena kita makan-makanan yang mungkin tidak higenislah oleh sebab itu tubuh kita sudah beradaptasi. Karena alasan itula Negara kita ini menyepelekan hal tersebut.

Gua Respect terhadap Gubernur DKI Bapak Anies yang segera ambil tindakan dalam penanganan virus ini. Tetapi banyak dipihak ya sebut saja Haters-nya pak Anies yang ya tau sendirilah kalau Haters tugasnya ngapain. Satu frasa saja sih buat Beliau “Tetap Semangat” buat beliau

Akhir kata aja, semua penyakit yang ada di dunia ini pasti ada obatnya, yang tidak ada obatnya hanya Kematian

Wassalamualaikum